Halaman
910.7
HAR HARTONO
g Geografi 2 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas XI
Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Sosial / penulis, Hartono ; editor, Toni Kurniawan
. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,
2009.
vii, 130 hlm, : ilus. ; 30 cm
Bibliografi : hlm. 127-128
Indeks
ISBN : 978-979-068-780-6 (no.jil.lengkap)
ISBN : 978-979-068-782-0
1. Geografi-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Toni
Kurniawan
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi oleh Undang-undang
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta
untuk Kelas XI SMA/MA Program Ilmu Pengetahuan Sosial
Penulis : Hartono
Editor : Toni Kurniawan
Layouter : Aziz Nurjaman
Desainer Sampul : Tina Agustina
Cetakan I
: Juni 2007
Sumber Gambar Sampul:
CD image
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional
diperbanyak oleh ...
Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen
Pendidikan Nasional dari Penerbit CV. CITRA PRAYA
Kata Sambutan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen
Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta
buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan
kepada masyarakat melalui situs internet (
website
) Jaringan
Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks
pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan
dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 27 Tahun 2007 tanggal 25 Juli 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan
hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk
digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (
down
load)
, digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh
masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial
harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan
oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan
lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia
maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat
memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.
Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah
buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih
perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik
sangat kami harapkan.
Jakarta, Juni 2009
Kepala Pusat Perbukuan
iii
iv
Kata Pengantar
Seiring dengan adanya tuntutan dan kebutuhan yang semakin
meningkat terhadap pemenuhan buku yang berkualitas bagi pen-
didikan, buku
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas
XI Program Ilmu Pengetahuan Sosial
ini hadir. Buku ini dapat digu-
nakan sebagai bahan panduan bagi pelajar pada jenjang SMA/MA.
Buku geografi ini terdiri atas tiga jilid dan disajikan dengan format
serta bahasa yang menarik agar materi yang disampaikan mudah
dipahami siswa.
Materi pembelajaran yang disajikan dalam buku ini telah dise-
suaikan dengan kurikulum yang berlaku. Penyajian materi pem-
belajaran tersebut dilengkapi juga dengan pengayaan-pengayaan
yang kreatif, inovatif, kontekstual, dan sesuai dengan materi serta
konsep yang dipelajari. Dengan demikian, diharapkan siswa dapat
mengembangkan wawasan produktivitas, kecakapan hidup (
life skill
),
rasa ingin tahu, dan keinginan untuk belajar lebih jauh. Selain itu,
sebagai penunjang penyajian materi disajikan juga gambar dan foto
sehingga lebih menarik dan siswa tidak merasa bosan dalam mem-
pelajari materi yang dikaji.
Pada akhir bab, disajikan juga soal-soal evaluasi, yang terdiri atas
soal evaluasi bab, semester, dan akhir tahun. Soal evaluasi ini berguna
sebagai instrumen untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terh-
adap materi yang telah dipelajari, baik menyangkut aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotorik siswa.
Akhirnya, kami berharap semoga buku ini dapat memberikan
kontribusi positif dalam memenuhi tuntutan dan kebutuhan dalam
usaha meningkatkan kualitas pendidikan bangsa.
Bandung, Juni 2007
Penerbit
v
Petunjuk Penggunaan Buku
Materi-materi pembelajaran dalam buku ini disajikan secara sistematis, komunikatif, dan inter-
aktif. Berikut ini petunjuk penggunaan buku yang kami tawarkan kepada Anda untuk membaca dan
memahami isi buku ini.
(1)
Manfaat Anda Mempelajari Bab Ini
, memuat tujuan umum
yang har
us Anda kuasai dalam setiap bab.
(2)
Kata Kunci
,
mer
upakan kata-kata penting dalam bidang geografi
yang harus Anda pahami.
(3)
Analisis Geografi
, kegiatan yang bertujuan mengembangkan
kecakapan personal, sosial, akademik, dan v
okasional.
(4)
Teropong
, kegiatan yang bertujuan menumbuhkan kreativitas
dan rasa ingin tahu.
(5)
Horison
, berisi konsep geografi yang penting untuk diketahui.
D
isajikan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris.
(6)
Materi Pembelajaran
, memuat teori atau konsep dan prinsip
atau hukum yang sesuai dengan per
kembangan ilmu geografi
dan keterkinian.
(7)
Gambar dan Ilustrasi
, disajikan untuk mendukung materi yang
sedang dibahas.
(8)
Profil
, menampilkan tokoh-tokoh geografi Indonesia dan luar
negeri. B
ertujuan menumbuhkan semangat kewirausahaan, etos
kerja, dan semangat inovatif.
(9)
Browsing
, menginformasikan situs-situs di internet sebagai
penunjang pembelajaran dalam materi tersebut. B
ertujuan
memberi tantangan untuk belajar lebih jauh.
(10)
Fokus
, berisi kata-kata atau frase-frase penting dalam materi
setiap bab supaya Anda lebih memahami makna kata atau frase
tersebut.
(11)
Peta Konsep
, berisi alur konsep tentang materi yang telah dipela-
jari pada setiap bab
. Bertujuan mengembangkan daya berfikir
siswa mengenai konsep-konsep yang telah dipelajari dalam setiap
bab.
(12)
Evaluasi Bab
, bertujuan menguji kemampuan siswa terhadap
materi yang telah dipelajari dalam satu bab
. Diharapkan siswa
dapat mengembangkan kecakapan personal, sosial, akademik,
dan vokasional. Pada soal evaluasi bab juga disajikan soal-soal
SPMB untuk memperkaya wawasan siswa.
Bagaimana perasaan Anda duduk di Kelas XI? Menyenangkan bukan?
Anda telah berhasil melewati jenjang sebelumnya yaitu Kelas X melalui
kegiatan belajar dengan sungguh-sungguh.
Pada waktu liburan sekolah, pernahkah Anda menyempatkan diri
untuk mengunjungi suaka margasatwa atau kebun binatang? Lokasi
tersebut yang berada di sekitar lingkungan Anda merupakan objek wisata
dan media bagi konservasi serta perlindungan jenis-jenis binatang yang
terdapat di alam.
Jenis-jenis binatang (fauna) yang terdapat di kebun binatang sangat
beragam. Terdapat jenis harimau, beruang, zarapah, gajah, dan fauna
lainnya. Keberagaman jenis fauna tersebut didatangkan dari berbagai
daerah yang tersebar di Indonesia, atau bahkan mungkin ada yang
didatangkan dari luar wilayah Indonesia.
Dalam benak Anda
akan muncul pertanyaan, mengapa jenis fauna
dari setiap wilayah atau negara berbeda-beda? Pertanyaan tersebut dapat
Anda temukan jawabannya pada Bab 1 mengenai kajian Biosfer. Selain
jenis-jenis fauna, pada bab ini akan dikaji pula mengenai persebaran
beraneka ragam tumbuhan (flora) dan usaha pelestariannya.
Biosfer
A. Pengertian Biosfer
B. Faktor-Faktor yang
Memengaruhi
Kehidupan Makhluk
Hidup
C. Persebaran Flora dan
Fauna
di Permukaan Bumi
D. Persebaran Flora dan
Fauna
di Indonesia
E. Usaha Pelestarian
Flora dan Fauna
Bab
1
1
Kata Kunci
Ekosistem, biosiklus, bioma, Garis Weber, dan Garis Wallace
Manfaat Anda Mempelajari Bab Ini
Setelah mempelajari Bab 1 Anda diharapkan dapat mendeskripsikan pengertian
biosfer serta persebaran flora dan fauna di permukaan bumi dan di Indonesia.
Sumber
:
Plants
, 2000
58
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
Fokus
t /BUVSBMSFTPVSDFT
t &YIBVTUJCMFSFTPVSDFT
t 3FOFXBCMFSFTPVSDFT
A. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya (
SFTPVSDFT
) menurut UU Lingkungan Hidup No.4 Tahun
1982 dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, yaitu:
1. sumber daya manusia;
2. sumber daya alam hayati;
3. sumber daya alam nonhayati;
4. sumber daya buatan.
Sumber daya alam
(
OBUVSBMSFTPVSDFT
) adalah unsur-unsur lingkungan
alam yang diperlukan manusia untuk memenuhi kebutuhan serta
meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Sumber daya alam merupakan
semua kekayaan alam, baik berupa makhluk hidup maupun benda
mati yang terdapat di bumi dan dapat dimanfaatkan dalam memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Kekayaan alam di muka bumi beranekaragam,
baik berupa benda yang langsung dapat dimanfaatkan maupun benda
yang harus diolah terlebih dahulu sebelumnya.
B. Klasifikasi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang terdapat di alam harus dikelompokkan atau
digolongkan agar memudahkan pemahaman mengenai sifat-sifat sumber
daya tersebut. Selain itu, klasifikasi sumber daya alam mempermudah
dalam merencanakan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya ter-
sebut agar tidak cepat habis, namun dapat memberi manfaat yang
optimal bagi kehidupan manusia.
Sumber daya alam berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan ke
dalam lima kelompok, yaitu sebagai berikut.
1. Sumber daya lahan atau tanah
2. Sumber daya hutan
3. Sumber daya air
4. Sumber daya laut
5. Sumber daya mineral
Sumber daya alam berdasarkan ketersediaannya dapat dikelompokkan
ke dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut.
1. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui atau sumber daya
alam yang akan habis dipakai (
FYIBVTUJCMFSFTPVSDFT
), mencakup
sumber daya energi dan mineral.
2. Sumber daya alam yang dapat diperbarui atau sumber daya alam
yang tidak akan habis dipakai (
SFOFXBCMFSFTPVSDFT
), seperti sinar
matahari dan tanah.
Sumber daya alam menurut
Barlow
dapat dibagi ke dalam tiga
kelompok, yaitu sebagai berikut.
1. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui memiliki sifat bahwa
volume fisik yang tersedia tetap dan tidak dapat diperbarui atau diolah
kembali. Terbentuknya sumber daya alam yang tergolong dalam kelompok
ini memerlukan waktu ribuan tahun. Misalnya, batubara, minyak bumi,
mineral, batu-batuan, dan logam.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dapat digolongkan
menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut.
a. Sumber daya alam yang sifatnya dapat dipakai habis atau berubah
secara kimiawi karena penggunaannya, seperti batubara, mineral,
dan minyak bumi.
Horison
Sumber daya alam merupakan
benda-benda yang dibutuhkan
manusia dan diperoleh dari hutan,
batuan, lautan, dan tanah. Emas,
kayu, dan ikan semuanya termasuk
sumber daya alam.
/BUVSBMSFTPVDFSTBSFUIJOHTXIJDI
QFPQMFmOEBOEUBLFGSPNUIFGPSFTU
SPDLT PDFBOT BOETPJM(PME UJNCFS
BOEmTIBSFBMMOBUVSBMSFTPVDFT
Reinout Willem van Bemmelen
seorang ahli di bidang geologi lahir
pada 14 April 1904 di Batavia.
Ia berjasa dalam pengelompokan
bahan galian. Pada 1949 ia sangat
berjasa dalam mengembangkan
ilmu geologi di Indonesia.
Profil
Sumber
:
XXXUPEBZJOTDJDPN
Browsing
Informasi lebih lanjut mengenai
potensi minyak bumi di Indonesia
dapat Anda temukan melalui
internet di situs:
t SPWJDLZXPSEQSFTTDPN
t XXXCFSJUBCVNJPSJE
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
8
Analisis Geografi 1.2
Bentuklah kelompok yang terdiri atas 5–6 orang. Komposisi disesuaikan dengan
kondisi kelas Anda. Analisislah oleh Anda, mengapa Indonesia yang dikenal sebagai
negara yang kaya akan potensi hutannya disebut sebagai Paru-Paru Dunia? Setelah
itu, presentasikan hasilnya di depan kelas.
Sumber
:
Microsoft Encarta
, 2003
Wilayah penyebaran hutan hujan tropis meliputi wilayah Amerika
Selatan (Lembah Amazon), Semenanjung Amerika Tengah, Afrika ba-
gian tengah, Madagaskar, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan
daerah-daerah di Asia Tenggara lainnya.
Gambar 1.6
Ciri hutan hujan tropis adalah pada
bagian bawahnya tumbuh pohon-
pohon yang lebih rendah, seperti
perdu dan semak.
b) Hutan Musim di Daerah Iklim Tropis
Hutan musim di daerah tropis, yaitu jenis hutan yang terdapat di daerah
yang memiliki pola musim hujan dan kemarau yang jelas. Ciri khas dari
hutan ini antara lain terdiri atas satu atau dua spesies pohon berkayu dengan
ketinggian sekitar 25 meter. Pohon tersebut cenderung meng gugurkan
daunnya
pada musim kemarau, yaitu pada saat curah hujannya kurang dari
60 mm/tahun atau sama sekali tidak mendapatkan curah hujan. Gugur
atau rontoknya daun-daunan tumbuhan di hutan ini merupakan bentuk
adaptasi fisiologis untuk mengurangi tingkat penguapan. Akibatnya, sinar
matahari dapat mencapai bagian dasar dari hutan musim di daerah tropis
ini sehingga di bagian dasar hutan ini tumbuh dengan subur dan lebat
berbagai vegetasi semak belukar dan rumput-rumputan. Contoh dari
vegetasi hutan musim di daerah tropis adalah jati.
Wilayah penyebaran jenis hutan musim di daerah tropis, antara lain
di sebagian wilayah Indonesia, Thailand, Kamboja, dan Myanmar.
c) Hutan Musim di Daerah Iklim Sedang
Hutan musim di daerah iklim sedang merupakan suatu jenis hu-
tan yang terdapat di wilayah iklim yang memiliki empat musim, yaitu
musim panas (
summer
), gugur/rontok (
spring
), dingin/salju (
winter
), dan
semi (
autumn
). Vegetasi di hutan ini pada umumnya berupa tumbuhan
berkayu yang memiliki daun lebar, perakaran yang dalam, dan kulit
yang kasar. Bentuk adaptasi dari tumbuhan di hutan ini adalah adaptasi
fisiologis dengan cara yang berbeda pada setiap musimnya. Pada musim
semi, tumbuhan mulai berbunga dan berbuah, pada musim panas mulai
Teropong
Manakah yang terbaik menurut
Anda, membajak tanah dengan
menggunakan hewan, atau
membajak tanah dengan
menggunakan mesin, seperti
traktor? Apa alasan Anda? Tulis
jawaban Anda dalam buku
tugas, kemudian laporkan
hasilnya kepada guru untuk
mendapatkan penilaian.
Kata Sambutan ........................................................................ iii
Kata Pengantar ........................................................................ iv
Petunjuk Penggunaan Buku
..................................................... v
Bab 1 Biosfer ..........................................................................1
A. Pengertian Biosfer .......................................................... 2
B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kehidupan Makhluk
Hidup ....................................................................... 3
C. Persebaran Flora dan Fauna di Permukaan Bumi ............ 7
D. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia ........................ 15
E. Usaha Pelestarian Flora dan Fauna .................................. 19
Ikhtisar ....................................................................... 24
Peta Konsep .................................................................... 25
Daftar Isi
Evaluasi Bab 1 ................................................................ 26
Bab 2 Antroposfer ................................................................29
A. Komposisi Penduduk ...................................................... 30
B. Pertumbuhan Penduduk ................................................. 34
C. Menyajikan Informasi Kependudukan ............................ 46
Ikhtisar ....................................................................... 52
Peta Konsep .................................................................... 53
vi
Bab 3 Sumber Daya Alam ....................................................57
A. Pengertian Sumber Daya Alam ....................................... 58
B. Klasifikasi Sumber Daya Alam ........................................ 58
C. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam .................... 60
D. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan
Lingkungan dan Berkelanjutan ....................................... 83
E. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip
Ekoefisiensi ..................................................................... 88
Ikhtisar ....................................................................... 90
Peta Konsep .................................................................... 91
Evaluasi Bab 3 ................................................................ 92
Evaluasi Semester 1 ......................................................... 95
Bab 4 Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berwawasan
Lingkungan ................................................................97
A. Lingkungan Hidup ......................................................... 98
B. Pembangunan Berwawasan Lingkungan ......................... 114
Ikhtisar ....................................................................... 115
Peta Konsep .................................................................... 116
Evaluasi Bab 4 ................................................................ 117
Evaluasi Semester 2 ......................................................... 120
Evaluasi Akhir Tahun ..................................................... 122
Daftar Istilah ................................................................. 125
Daftar Pustaka ................................................................ 127
Indeks ....................................................................... 129
vii
Bagaimana perasaan Anda duduk di Kelas XI? Menyenangkan bukan?
Anda telah berhasil melewati jenjang sebelumnya yaitu Kelas X melalui
kegiatan belajar dengan sungguh-sungguh.
Pada waktu liburan sekolah, pernahkah Anda menyempatkan diri
untuk mengunjungi suaka margasatwa atau kebun binatang? Lokasi
tersebut yang berada di sekitar lingkungan Anda merupakan objek wisata
dan media bagi konservasi serta perlindungan jenis-jenis binatang yang
terdapat di alam.
Jenis-jenis binatang (fauna) yang terdapat di kebun binatang sangat
beragam. Terdapat jenis harimau, beruang, zarapah, gajah, dan fauna
lainnya. Keberagaman jenis fauna tersebut didatangkan dari berbagai
daerah yang tersebar di Indonesia, atau bahkan mungkin ada yang
didatangkan dari luar wilayah Indonesia.
Dalam benak Anda
akan muncul pertanyaan, mengapa jenis fauna
dari setiap wilayah atau negara berbeda-beda? Pertanyaan tersebut dapat
Anda temukan jawabannya pada Bab 1 mengenai kajian Biosfer. Selain
jenis-jenis fauna, pada bab ini akan dikaji pula mengenai persebaran
beraneka ragam tumbuhan (flora) dan usaha pelestariannya.
Biosfer
A. Pengertian Biosfer
B. Faktor-Faktor yang
Memengaruhi
Kehidupan Makhluk
Hidup
C. Persebaran Flora dan
Fauna
di Permukaan Bumi
D. Persebaran Flora
dan Fauna di
Indonesia
E. Usaha Pelestarian
Flora dan Fauna
Bab
1
1
Kata Kunci
Ekosistem, biosiklus, bioma, Garis Weber, dan Garis Wallace
Manfaat Anda Mempelajari Bab Ini
Setelah mempelajari Bab 1 Anda diharapkan dapat mendeskripsikan pengertian
biosfer serta persebaran flora dan fauna di permukaan bumi dan di Indonesia.
Sumber
:
Plants
, 2000
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
2
A. Pengertian Biosfer
Pada waktu Anda duduk di Kelas X, Anda telah mendapatkan materi
tentang ruang lingkup geografi. Dalam pembahasan tersebut dijelaskan
bahwa objek material geografi adalah
geosfer
. Salah satu unsur geosfer
adalah biosfer.
Istilah
biosfer
berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata
bio
yang
artinya hidup dan
sphere
artinya lapisan (bulatan). Jadi, secara sederhana
biosfer dapat diartikan sebagai lapisan tempat makhluk hidup.
Makhluk hidup (organisme) yang ada di permukaan bumi terdiri
atas tiga golongan, yaitu tumbuhan (flora/vegetasi), hewan (fauna), dan
manusia (antropo). Tempat atau bagian dari permukaan bumi yang dapat
mendukung kelangsungan hidup organisme dinamakan biosfer. Biosfer
di permukaan bumi meliputi lapisan udara (atmosfer) sampai ketinggian
8–10 m dpl, lapisan air (hidrosfer) sampai kedalaman sekitar 200 meter,
maupun pada litosfer sampai kedalaman beberapa meter di bawah tanah
tempat organisme masih dapat ditemukan.
Secara umum biosfer dapat dikelompokkan menjadi dua
biosiklus
(lingkungan hidup), yaitu biosiklus
daratan dan perairan. Biosiklus
daratan terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut
bioma
,
yaitu bentang lahan (
landscape
) yang memiliki karakteristik khas yang
berdasarkan keadaan iklimnya didominasi oleh flora dan fauna tertentu.
Setiap zona dan subzona di permukaan bumi memiliki jenis flora dan
fauna yang berbeda sesuai dengan kondisi lingkungannya. Flora dan fauna yang
hidup pada suatu bioma disebut
biota
. Bagian yang lebih kecil dari bioma
yang merupakan tempat berlangsungnya kehidupan organisme disebut
habitat
. Bentuk penyesuaian diri suatu organisme terhadap lingkungan-
nya disebut
adaptasi
. Dua spesies makhluk hidup dapat menempati habitat
yang sama, tetapi tetap memiliki relung (nisia) yang berbeda. Nisia (
Niche
)
adalah status fungsional suatu organisme dalam suatu ekosistem.
Ekosistem
adalah suatu sistem yang terbentuk oleh adanya hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam arti lain,
ekosistem adalah kesatuan tatanan antara segenap komponen biotik
maupun abiotik yang saling memengaruhi.
Berdasarkan pengertian tersebut, suatu ekosistem terbentuk oleh
komponen hidup (biotik) dan tidak hidup (abiotik) yang berinteraksi
membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan tersebut terjadi karena
adanya arus materi dan energi yang terkendali oleh adanya arus transportasi dan
transformasi antar komponen dalam ekosistem. Setiap
komponen memiliki
fungsi (relung) tertentu. Selama setiap
komponen tetap melakukan fungsinya
dan bekerjasama dengan baik, keteraturan ekosistem akan tetap terjaga.
Berdasarkan fungsi dan aspek penyusunannya, ekosistem dapat
dibedakan menjadi dua komponen, yaitu sebagai berikut.
1.
Komponen Abiotik
, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan
tidak hidup (nonhayati), yang meliputi komponen fisik dan kimia,
seperti tanah, air, matahari, udara, dan energi.
2.
Komponen Biotik
, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan yang
bersifat hidup yang meliputi organisme autotrof dan heterotrof.
a.
Organisme Autotrof
adalah semua organisme yang mampu membuat
atau mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan
bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari melalui
proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil
terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof.
Horison
Bentang lahan adalah permukaan
tanah yang dapat Anda amati se-
tiap saat. Bentang lahan di suatu
kota dapat berwujud bangunan
dan jalan. Bentang lahan di
pedesaan dapat berwujud ladang
dan hutan.
The landscape is the land surface
you can see at anytime. In a city
the landscape will be buildings and
roads. In the country-side it will be
fields and woodland.
Teropong
Dalam suatu ekosistem ada yang
dinamakan rantai makanan dan
jaring-jaring makanan. Uraikan
apa perbedaan mendasar antara
rantai makanan dan jaring-jaring
makanan. Kerjakan dalam buku
tugas Anda, kemudian kumpul-
kan hasilnya kepada guru.
3
Biosfer
Fokus
t 1SPEVTFO
t )FUFSPUSPG
t "VUPUSPG
t
Dekomposer
t %FUSJUJWPS
t ,POTVNFO
b.
Organisme Heterotrof
adalah semua organisme yang tidak dapat
membuat makanannya sendiri, akan tetapi meman faat kan bahan-
bahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan makanannya.
Organisme heterotrof terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
1)
Konsumen
, yaitu organisme heterotrof yang secara langsung
memakan organisme lain, seperti manusia dan hewan.
2)
Pengurai
(perombak atau
dekomposer
), yaitu organisme het-
erotrof yang mendapatkan makanan berupa bahan organik
dengan cara merombak sisa-sisa organisme mati atau produk
dari organisme hidup, seperti bakteri dan jamur;
3)
Detritivor
, yaitu organisme heterotrof yang memakan partikel-
partikel organik atau remukan jaringan organik yang telah
membusuk, seperti cacing tanah, siput, dan tripang.
B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi
Kehidupan Makhluk Hidup
Tidak semua bagian di permukaan bumi dapat dijadikan tempat
UJOHHBMNBLIMVLIJEVQ)BOZBTFCBHJBOLFDJMTBKBEBSJCVNJZBOH
berfungsi sebagai biosfer, yaitu bagian permukaan bumi sampai pada
ketinggian dan kedalaman tertentu.
Faktor-faktor yang memengaruhi kehidupan makhluk hidup dapat
diklasifikasikan menjadi empat, yaitu faktor klimatik, edafik, fisiografi,
dan biotik.
1. Faktor Klimatik
Faktor klimatik yaitu faktor iklim yang meliputi suhu, sinar matahari,
kelembapan, angin, dan curah hujan.
a. Suhu dan Sinar Matahari
Sumber panas bagi bumi dan planet-planet lainnya dalam sistem tata
surya (
solar system
) adalah energi matahari. Tinggi rendahnya intensitas
penyinaran matahari bergantung pada sudut datang sinar matahari, letak
lintang, jarak atau lokasi daratan terhadap laut, ketinggian tempat, dan
penutupan lahan oleh vegetasi. Intensitas penyinaran matahari di suatu
XJMBZBIEFOHBOXJMBZBIZBOHMBJOOZBCFSCFEBCFEB)BMJOJNFOH
BLJCBULBO
suhu udara di setiap wilayah berbeda-beda.
Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan
tumbu-
han dan hewan. Jenis spesies tertentu memiliki persyaratan terhadap suhu
lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya. Batas suhu
maksimum dan minimum bagi persyaratan tumbuh tanaman dan hewan
dinamakan
toleransi spesies terhadap suhu
.
Sumber
:
Pembelajaran Ekologi
, 2002
Spesies A
5JEBL%BQBU)JEVQ
Suhu Maksimum
Suhu Optimum
Suhu Minimum
Spesies A
5JEBL%BQBU)JEVQ
Spesies A
%BQBU)JEVQ
Bagan 1.1
Toleransi Spesies Tumbuhan dan
)FXBO5FSIBEBQ4VIV
Sumber
:
Plants
, 2000
Gambar 1.1
Jamur termasuk organisme
pengurai atau disebut juga
dekomposer
.
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
4
Analisis Geografi 1.1
Bentuklah kelompok yang terdiri atas 5–6 orang. Kemudian, diskusikanlah
dengan anggota kelompok Anda mengenai hubungan antara sudut datang sinar
matahari, letak lintang, jarak atau lokasi
daratan terhadap laut, ketinggian tempat,
dan penutupan lahan oleh vegetasi dengan tinggi rendahnya intensitas penyinaran
matahari. Setelah itu, presentasikan hasilnya di depan kelas untuk mendapatkan
penilaian dari guru Anda.
b. Kelembapan Udara
Kelembapan udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung
dalam udara. Kelembapan berpengaruh langsung terhadap kehidupan
tumbuhan (flora). Ada tumbuhan yang sangat sesuai hidup di daerah
kering, di daerah lembap, bahkan terdapat pula jenis tumbuhan yang
hanya hidup di wilayah-wilayah yang sangat basah.
Berdasarkan tingkat kelembapan lingkungannya, tumbuhan dapat
dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut.
1)
Xerophyta
, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat tahan terhadap
lingkungan kering atau dengan kondisi kelembapan udara yang
sangat rendah, seperti kaktus.
2)
Mesophyta
, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat sesuai hidup di
lingkungan yang lembap tetapi tidak basah, seperti anggrek dan
cendawan.
3)
Hygrophyta
, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang sangat sesuai hidup di
daerah yang basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air.
4)
Tropophyta
, yaitu jenis-jenis tumbuhan yang dapat beradaptasi
terhadap daerah yang mengalami perubahan musim hujan dan
musim kemarau.
Tropophyta
merupakan flora khas wilayah iklim
musim tropis, seperti pohon jati dan ekaliptus.
c. Angin
Angin merupakan udara yang bergerak. Angin sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan hidup dunia tumbuhan. Di daerah terbuka hanya
tumbuhan berakar dan berbatang kuat yang dapat bertahan hidup dari
embusan angin yang sangat kencang.
Dalam proses alami yang terjadi di atmosfer, angin berfungsi sebagai
alat transportasi yang memindahkan uap air dan kelembapan dari suatu
tempat ke tempat yang lainnya. Dengan adanya angin, curah hujan dapat
tersebar di atas permukaan bumi sehingga kelangsungan hidup organisme
di berbagai tempat di permukaan bumi dapat terus berlangsung.
Angin sangat membantu proses penyerbukan atau pembuahan
beberapa jenis tumbuhan sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat
Sumber
:
www.anggrek.org
Gambar 1.2
Anggrek termasuk jenis tumbuhan
mesophyta
.
Bagi tumbuh-tumbuhan, suhu merupakan faktor pengontrol per-
sebarannya sesuai dengan letak lintang dan ketinggian tempat. Oleh
karena itu, penamaan habitat tumbuhan biasanya sama dengan nama-
nama wilayah lintang bumi, seperti vegetasi hutan hujan tropis dan
vegetasi lintang sedang.
Wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara yang tidak terlalu dingin
atau tidak terlalu panas merupakan habitat yang sangat sesuai bagi kehidu-
pan sebagian besar organisme, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia.
Kondisi suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah merupakan salah
satu penghalang dalam kehidupan makhluk hidup.
5
Biosfer
Teropong
Bentuklah kelompok yang
terdiri atas 5–6 orang (laki-laki
dan perempuan). Diskusikanlah
dengan anggota kelompok Anda
mengenai hubungan curah hujan
dengan pembentukan karakter
flora dan fauna di suatu tempat.
Setelah itu, presentasikan hasilnya
di depan kelas.
Sumber
:
Plants
, 2000
berlangsung. Tumbuh-tumbuhan tertentu penye baran benihnya
dilakukan oleh kekuatan angin, seperti
spora yang di ter bang kan oleh
angin pada tumbuhan paku-pakuan (
pteridophyta
).
d. Curah Hujan
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi kehidupan makhluk
hidup. Tanpa adanya air mustahil terdapat berbagai bentuk kehidupan di
muka bumi. Bagi lingkungan kehidupan di daratan, sumber air yang utama
bagi pemenuhan kebutuhan hidup organisme adalah hujan.
Untuk memenuhi kebutuhan akan air, tumbuhan sangat bergantung
pada curah hujan dan kelembapan udara. Intensitas curah hujan di suatu
tempat akan membentuk karakter khas bagi formasi-formasi vegetasi
di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi ini dapat menimbulkan
BEBOZBGFOPNFOBGBVOBZBOHLIBTEJMJOHLVOHBOWFHFUBTJUFSUFOUV)BMJOJ
dikarenakan tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan
makanan bagi hewan. Sebagai contoh, di wilayah vegetasi padang rumput
terdapat hewan khas, seperti rusa, biri-biri, dan sapi.
2. Faktor Edafik
Selain kondisi iklim, faktor lain yang juga berpengaruh bagi kehidupan
makhluk hidup di permukaan bumi adalah faktor edafik atau tanah. Tanah
merupakan media utama khususnya bagi pertumbuhan jenis vegetasi.
Kebutuhan-kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan vegetasi,
seperti mineral (unsur hara), kebutuhan bahan organik (humus), air, dan
udara keberadaannya disediakan oleh tanah. Oleh karena itu, faktor edafik
sangat memengaruhi pertumbuhan jenis vegetasi dalam suatu wilayah.
Faktor-faktor fisik tanah yang memengaruhi pertumbuhan vegetasi,
antara lain sebagai berikut.
a. Tekstur (Ukuran Butiran Tanah)
Tanah-tanah yang butirannya terlalu kasar, seperti kerikil dan pasir
kasar, atau yang butirannya terlalu halus, seperti lempung kurang sesuai
bagi pertumbuhan vegetasi. Tanah yang baik bagi media pertumbuhan
vegetasi adalah tanah dengan komposisi perbandingan butiran pasir,
debu, dan lempungnya seimbang. Pasir adalah jenis butiran tanah yang
kasar, debu butirannya agak halus, sedangkan lempung merupakan bu-
tiran tanah yang sangat halus.
Gambar 1.3
Akar dan batang yang kuat dapat
berfungsi sebagai penahan pohon
dari pengaruh angin.
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
6
b. Tingkat Kegemburan
Tanah-tanah yang gembur jauh lebih baik jika dibandingkan dengan
tanah-tanah yang padat. Tanah yang gembur memudahkan akar tumbuhan
untuk menembus tanah dan menyerap mineral-mineral yang terkandung
dalam tanah. Oleh karena itu, para petani sering membajak tanahnya
dengan tujuan agar tanah tetap gembur dan tingkat kesuburan nya dapat
tetap terjaga.
c. Mineral Organik
)VNVTNFSVQBLBOTBMBITBUVNJOFSBMPSHBOJLZBOHCFSBTBMEBSJKBTBE
renik makhluk hidup yang dapat terurai menjadi tanah yang subur dan
sangat diperlukan bagi pertumbuhan suatu vegetasi.
d. Mineral Anorganik (Unsur Hara)
Mineral anorganik adalah mineral yang berasal dari hasil pelapukan
batuan yang terurai dan terkandung di dalam tanah yang dibutuhkan
UVNCVIBO TFQFSUJ,BSCPO $ )JESPHFO ) 0LTJHFO 0
2
), Nitrogen
(N), Belerang (S), Fosfor (P), dan Kalsium (K).
e. Kandungan Air Tanah
Air yang terdapat di dalam tanah terutama air tanah permukaan dan
air tanah dangkal merupakan salah satu unsur pokok bagi per tumbuhan
dan perkembangan vegetasi. Air sangat membantu dalam melarutkan
dan mengangkut mineral-mineral yang terkandung dalam tanah sehingga
mudah diserap oleh sistem perakaran pada tumbuhan.
f. Kandungan Udara Tanah
Kandungan udara di dalam tanah antara tanah di lahan tertentu
EFOHBOMBIBOMBJOOZBCFSCFEBCFEB)BMUFSTFCVUUFSKBEJLBSFOB
BEBOZB
tingkat kegemburan tanah yang berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat
kegemburan suatu tanah, semakin besar kandungan udara di dalam tanah.
Kandungan udara di dalam tanah diperlukan tum buhan dalam respirasi
melalui sistem perakaran pada tumbuhan.
3. Faktor Fisiografi
Faktor fisiografi yang memengaruhi kehidupan makhluk hidup me-
liputi ketinggian tempat dan bentuk lahan. Ketinggian tempat sangat
berpengaruh terhadap perubahan suhu udara. Anda tentu masih ingat
mengenai proses terjadinya penurunan suhu udara setiap terjadi kenai-
kan tinggi tempat yang disebut
gradien thermometrik
. Perbedaan suhu di
tempat yang satu dengan tempat yang lainnya mengakibatkan perbedaan
corak tumbuhan di wilayah-wilayah tertentu sesuai dengan ketinggian
tempatnya dan jenis.
Relief muka bumi atau bentuk lahan memengaruhi pola penyinaran
matahari dan hujan. Daerah lereng yang menghadap ke utara dari suatu
pegunungan di belahan bumi utara kurang mendapatkan intensitas
sinar matahari dibandingkan dengan lereng yang menghadap ke sela-
tan. Akibatnya, terjadi perbedaan vegetasi yang hidup di kedua lereng
tersebut. Contoh lainnya, daerah lembah lebih lama dan lebih lambat
menerima sinar matahari jika dibandingkan dengan daerah punggung
QFHVOVOHBO)BMJOJNFOZFCBCLBOBEBOZBQFSCFEBBOTVIVTFIJOHHB
terjadi perbedaan jenis vegetasi berdasarkan ketinggian tempat. Demikian
pula dengan jenis fauna yang hidup di dataran rendah tentu berbeda
dengan fauna di dataran tinggi ataupun di wilayah pegunungan tinggi.
Teropong
Manakah yang terbaik menurut
Anda, membajak tanah dengan
menggunakan hewan, atau
membajak tanah dengan
menggunakan mesin, seperti
traktor? Apa alasan Anda? Tulis
jawaban Anda dalam buku
tugas, kemudian laporkan
hasilnya kepada guru untuk
mendapatkan penilaian.
Sumber
:
CD Image
Gambar 1.4
Adanya perbedaan ketinggian dan
relief antara daerah pantai dan
gunung memengaruhi kehidupan
makhluk hidup.
7
Biosfer
4. Faktor Biotik
Faktor biotik yang berpengaruh paling dominan terhadap tatanan
kehidupan makhluk hidup di permukaan bumi adalah manusia. Melalui
ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dapat membudi dayakan beberapa
jenis tumbuhan dan binatang di luar habitat aslinya. Bentang alam yang
ada juga dapat diubah oleh manusia, seperti hutan alami menjadi daerah
pertanian atau permukiman.
Selain manusia, faktor biotik yang memengaruhi tatanan kehidupan adalah
tumbuhan. Dalam hal ini, tumbuhan yang lebih besar merupakan tempat
perlindungan
bagi tumbuhan yang lebih kecil yang menempel maupun yang
hidup di bawahnya, dan juga tempat perlindungan bagi binatang yang hidup
di daerah tersebut. Adapun binatang
juga
memiliki peranan yang sangat
penting bagi pertumbuhan, perkembangan, dan penyebaran berbagai jenis
vegetasi.
Sebagai contoh, serangga menjadi media yang membantu dalam
penyerbukan tumbuhan berbunga, sedangkan kelelawar, tupai, dan burung
membantu dalam penyebaran tumbuhan berbiji.
C. Persebaran Flora dan Fauna
di Permukaan Bumi
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, setiap zona dan subzona pada
biosfer memiliki flora dan fauna yang berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan
oleh faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi kehidupan flora dan fauna
sehingga persebarannya di
permukaan bumi berbeda-beda.
1. Persebaran Flora di Dunia
Secara garis besar, kehidupan organisme baik flora maupun fauna di
permukaan bumi terdapat pada dua biosiklus, yaitu daratan dan perairan.
a. Biosiklus Daratan
Biosiklus daratan dapat diklasifikasikan menjadi bagian-bagian yang
lebih spesifik yang didominasi oleh jenis flora tertentu yang memiliki
karak teristik yang khas. Biosiklus daratan secara umum terdiri atas bioma
hutan, sabana,
steppa
, dan gurun.
1) Bioma Hutan
)VUBO
forest
), adalah bentang lahan (
landscape
) yang sangat luas
yang ditumbuhi beraneka ragam pohon-pohonan. Jenis-jenis hutan
dibagi menjadi lima macam, antara lain sebagai berikut.
a) Hutan Hujan Tropis (
Tropical Rain Forest
)
)VUBOIVKBOUSPQJTNFSVQBLBOIVUBOZBOHUFSEBQBUEJEBFSBIUSPQJT ZBJUV
suatu daerah yang terletak pada lintang 23,5°
LU–23,5° LS. Jenis hutan ini
dicirikan dengan pohon-pohon yang tinggi dan rapat serta selalu hijau
sepanjang tahun. Pada bagian bawahnya, tumbuh pohon-pohon yang lebih
rendah dan di bagian paling bawah ditumbuhi semak, perdu, serta vegetasi
penutup sehingga sinar matahari hampir tidak dapat menembus sampai ke
permukaan tanah. Ciri lain dari hutan ini antara lain ditumbuhi beragam
jenis epifit. Misalnya, cendawan, lumut, dan berbagai jenis anggrek, serta
UVNCVIBOQFNBOKBUTFQFSUJSPUBO)VUBOJOJTBOHBUSBQBUEFOHBOWFHFUBTJ
yang heterogen (lebih dari 300 spesies). Pohon-pohon di hutan ini tinggi
dan berdaun lebar sehingga mengakibat kan terbentuknya kanopi (tajuk)
yang menyebabkan dasar hutan menjadi lembap dan gelap. Contoh vegetasi
di daerah hutan hujan tropis antara lain meranti dan damar.
Gambar 1.5
Serangga dapat membantu proses
penyerbukan.
Sumber
:
Plants
, 2000
Fokus
t
Forest
t
Landscape
t
Tropical rain forest
t ,BOPQJ
t
Summer
t
Spring
t
Winter
t
Autumn
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
8
Analisis Geografi 1.2
Bentuklah kelompok yang terdiri atas 5–6 orang. Komposisi disesuaikan dengan
kondisi kelas Anda. Analisislah oleh Anda, mengapa Indonesia yang dikenal sebagai
negara yang kaya akan potensi hutannya disebut sebagai Paru-Paru Dunia? Setelah
itu, presentasikan hasilnya di depan kelas.
Sumber
:
Microsoft Encarta
, 2003
Wilayah penyebaran hutan hujan tropis meliputi wilayah Amerika
Selatan (Lembah Amazon), Semenanjung Amerika Tengah, Afrika ba-
gian tengah, Madagaskar, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan
daerah-daerah di Asia Tenggara lainnya.
Ketinggian Tempat
(a)
Tinggi Tumbuhan
Garis Lintang
(b)
Tinggi Tumbuhan
Gambar 1.6
Ciri hutan hujan tropis adalah pada
bagian bawahnya tumbuh pohon-
pohon yang lebih rendah, seperti
perdu dan semak.
Grafik 1.1
Profil penampakan bioma:
(a) semakin tinggi suatu tempat,
tumbuhan semakin pendek;
(b) semakin tinggi garis lintang,
tumbuhan semakin pendek.
b) Hutan Musim di Daerah Iklim Tropis
)VUBONVTJNEJEBFSBIUSPQJT ZBJUVKFOJTIVUBOZBOHUFSEBQBUEJEBFSBI
yang memiliki pola musim hujan dan kemarau yang jelas. Ciri khas dari
hutan ini antara lain terdiri atas satu atau dua spesies pohon berkayu dengan
ketinggian sekitar 25 meter. Pohon tersebut cenderung meng gugurkan
daunnya
pada musim kemarau, yaitu pada saat curah hujannya kurang dari
60 mm/tahun atau sama sekali tidak mendapatkan curah hujan. Gugur
atau rontoknya daun-daunan tumbuhan di hutan ini merupakan bentuk
adaptasi fisiologis untuk mengurangi tingkat penguapan. Akibatnya, sinar
matahari dapat mencapai bagian dasar dari hutan musim di daerah tropis
ini sehingga di bagian dasar hutan ini tumbuh dengan subur dan lebat
berbagai vegetasi semak belukar dan rumput-rumputan. Contoh dari
vegetasi hutan musim di daerah tropis adalah jati.
Wilayah penyebaran jenis hutan musim di daerah tropis, antara lain
di sebagian wilayah Indonesia, Thailand, Kamboja, dan Myanmar.
c) Hutan Musim di Daerah Iklim Sedang
)VUBONVTJNEJEBFSBIJLMJNTFEBOHNFSVQBLBOTVBUVKFOJTIV
-
tan yang terdapat di wilayah iklim yang memiliki empat musim, yaitu
musim panas (
summer
), gugur/rontok (
spring
), dingin/salju (
winter
), dan
semi (
autumn
). Vegetasi di hutan ini pada umumnya berupa tumbuhan
berkayu yang memiliki daun lebar, perakaran yang dalam, dan kulit
yang kasar. Bentuk adaptasi dari tumbuhan di hutan ini adalah adaptasi
fisiologis dengan cara yang berbeda pada setiap musimnya. Pada musim
semi, tumbuhan mulai berbunga dan berbuah, pada musim panas mulai
9
Biosfer
tumbuh biji, pada
musim rontok menggugurkan daunnya, sedangkan
pada musim dingin tumbuhan mengu rangi penyerapan air infiltrasi
melalui sistem perakarannya. Jenis vegetasi di hutan ini didominasi oleh
dua atau tiga spesies. Misalnya,
oak
,
elm
,
beach,
dan
maple
.
Wilayah penyebaran hutan ini meliputi wilayah Amerika Serikat
bagian timur, sebagian besar Eropa Tengah, Australia bagian timur,
Selandia Baru, Cina, Korea, Jepang, dan Argentina.
d) Hutan
Mangrove
(Hutan Bakau)
)VUBO
mangrove
merupakan jenis hutan di daerah tropis yang
ditumbuhi berbagai jenis vegetasi khas rawa-rawa pantai yang dipengaruhi
pasang surut air laut. Ciri-ciri dari vegetasi hutan
mangrove
antara lain
ditandai dengan sistem perakaran vegetasi yang sebagian berada di atas
permukaan air. Sistem perakaran tersebut berfungsi sebagai alat respirasi
dan penangkapan lumpur dari peristiwa pasang surut air laut.
Jenis-jenis vegetasi di hutan
mangrove
antara lain nipah dan bakau.
Wilayah penyebaran hutan
mangrove
terutama di pantai-pantai landai
berlumpur di wilayah Australia Utara, Afrika Barat, Amerika Selatan
terutama Brazilia, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
e) Hutan Berdaun Jarum (
Conifer
)
)VUBOCFSEBVOKBSVNNFSVQBLBOKFOJTIVUBOZBOHCBOZBLUFSEBQBU
di daerah iklim sedang sampai dingin. Ciri hutan ini vegetasinya ber
daun
jarum (
conifer
), memiliki ketinggian yang relatif sama, berbatang lurus,
dan berbentuk kerucut, seperti pinus, cemara, dan cedar. Di Eropa
terutama di sekitar daerah Siberia, hutan
conifer
banyak ditumbuhi jenis
vegetasi yang disebut
larix
yang menggugurkan daunnya pada musim
dingin (
winter
). Adapun di Amerika Serikat sekitar daerah Columbia
dan California tumbuh jenis vegetasi berdaun jarum raksasa yang disebut
sequoia
yang ketinggiannya dapat mencapai lebih dari 75 meter.
Fokus
t
Mangrove
t
Conifer
t 5BJHB
t
Sequoia
Sumber
:
Microsoft Encarta Premium DVD
, 2006
Gambar 1.7
Oak
merupakan salah satu jenis
vegetasi hutan musim di daerah
iklim sedang.
Sumber
:
Microsoft Encarta
, 2003
Gambar 1.8
Sequoia
merupakan jenis vegetasi
hutan
conifer
yang ketinggiannya
dapat mencapai lebih dari 75 meter.
f ) Hutan Taiga
)VUBOUBJHBNFSVQBLBOKFOJTIVUBOZBOHUFSEBQBUEJEBFSBIJLMJN
dingin di belahan bumi utara dan di pegunungan tinggi. Sebagian besar
pohon utamanya adalah jenis-jenis tusam yang tetap berdaun serta tahan
terhadap suhu dingin dan kekeringan dengan daun seperti jarum dan
berlapis zat lilin.
Taiga merupakan wilayah yang sangat minim akan jenis tumbuhan.
Dalam ribuan hektar mungkin hanya terdiri atas dua atau tiga jenis saja,
antara lain pinus merkusi dan cemara.
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
10
2) Bioma Sabana
Sabana merupakan suatu wilayah vegetasi di daerah tropis atau
subtropis yang terdiri atas pohon-pohon yang tumbuh dengan jarang
dan diselingi oleh semak belukar serta rumput-rumputan. Jenis pohon
yang terdapat di daerah sabana Australia terutama ekaliptus, sedangkan di
daerah Kenya, Afrika terutama
baobab
(
adansonia digitata
) yang memiliki
ciri antara lain daun dan cabang membentuk tajuk yang berbentuk seperti
payung yang melebar, batangnya tebal, dan relatif kasar. Vegetasi yang
tumbuh dengan jarang disebabkan oleh kondisi bulan kering yang lebih
lama jika dibandingkan bulan basah dan rendahnya curah hujan di daerah
tersebut. Wilayah penyebaran sabana terutama di Australia, Afrika Timur,
Brazilia, dan Indonesia terutama di Kepulauan Nusa Tenggara.
3) Bioma Padang Rumput
Padang rumput terdiri atas
steppa
dan
prairi
.
Steppa
merupakan
suatu wilayah yang ditumbuhi oleh rumput-rumputan pendek. Istilah
steppa
digunakan untuk menyebutkan padang rumput di Eurasia.
Adapun padang rumput tinggi di Amerika Utara dinamakan
prairi
yang
didominasi oleh jenis rumput
Indian
Grasses
, di Argentina disebut
Pampa
,
EBOEJ)POHBSJBEJTFCVU
Puszta
.
Terbentuknya padang rumput secara alami lebih banyak disebabkan
rendahnya tingkat curah hujan, yakni hanya sekitar 30 mm/tahun. Curah
hujan yang rendah mempersulit tumbuhan untuk menyerap air. Akibatnya,
hanya jenis tumbuhan rumput yang dapat bertahan hidup dan me-
nyesuaikan diri (adaptasi) dengan kondisi lingkungan alam yang kering.
Wilayah penyebaran padang rumput di daerah tropis terdapat di Afrika,
Amerika Selatan, dan Australia Utara. A
dapun di daerah iklim sedang
terdapat di bagian barat Amerika Utara, Argentina, Australia, dan Eropa
terutama Rusia Selatan dan Siberia.
4) Bioma Gurun
Gurun terdiri atas dua perwujudan, yaitu gurun panas-kering
(
hot/arid desert
) dan gurun dingin (
cold/ice desert
).
a) Bioma gurun panas dan kering identik dengan padang pasir (gurun
pasir), yaitu suatu wilayah di daerah iklim subtropis sampai sedang yang
didominasi oleh hamparan pasir dengan kondisi vegetasi yang sangat
terbatas, suhu udara rata-rata tinggi, amplitudo suhu harian tinggi, curah
hujan rendah (< 25 mm/tahun), dan penguapan tinggi.
Jenis vegetasi yang dapat tumbuh dan beradaptasi terhadap
kondisi padang pasir pada umumnya memiliki ciri-ciri akar yang
sangat panjang, berdaun kecil dan tebal atau bahkan tidak berdaun,
batang pohon relatif tebal, dan bagian tubuhnya seringkali berduri.
Contoh jenis vegetasi di daerah padang pasir, antara lain Kaktus
Saguaro dan semak berduri.
Wilayah padang pasir terdapat di Afrika Utara (Sahara), Afrika
Barat Daya (Kalahari dan Namib), Afrika Timur Laut (Ogaden), Jazirah
Arab (Rub’al Khali), Asia Barat Daya (Kara Kum, Taklamakan, dan
Iran), Asia Selatan (Thar), Asia Tengah (Gobi), Australia (Gibson dan
Simpson), Amerika Serikat bagian tengah dan barat (
The Great America
Desert
, meliputi Arizona dan California), Meksiko bagian utara, dan
Amerika Selatan (Atacama dan Patagonia).
Fokus
t
Sabana
t
Steppa
t (VSVO
Sumber
:
Microsoft Encarta
, 2003
Gambar 1.9
Cemara merupakan jenis vegetasi
yang terdapat di hutan taiga.
Sumber
:
www.kaktus.net
Gambar 1.10
Kaktus Saguaro merupakan veg-
etasi khas daerah padang pasir.
11
Biosfer
b) Bioma gurun dingin atau salju identik dengan tundra, yaitu wilayah
di daerah iklim dingin sampai kutub (terutama lingkaran Arktik)
yang bagian permukaannya ditutupi oleh es (salju), dan memiliki
jenis vegetasi (flora) yang didominasi oleh jenis lumut (
lichenes
) dan
semak (
spaghnum
).
Sumber
:
Heinemann Outcomes Geography 1,
2000
Suhu pada musim dingin di daerah tundra dapat mencapai sekitar
–57° C dan suhu maksimum musim panas sekitar 15° C. Walaupun
air mencair di permukaan tanah selama musim panas (
summer
), tetapi
ada juga lapisan es yang tetap membeku (
permafrost
). Musim tumbuh
vegetasinya cukup pendek berkisar antara 30–120 hari pertahun dan
hanya jenis tumbuhan yang mampu bertahan dalam suhu dingin
yang dapat bertahan hidup. Wilayah penyebaran tundra antara lain
di Alaska, Kanada bagian utara, Siberia, Greenland, dan Tierre del
Fuego (Tanah Api) di ujung Amerika Selatan.
Gambar 1.11
Vegetasi lumut banyak terdapat
di daerah tundra.
Sumber
:
Children’s Encyclopedia
, 1997
Hutan Hujan Tropis
Sabana
Hutan
Conifer
Steppa
Gurun Panas
Tundra
Hutan Musim
Gurun Dingin
Peta 1.1
Peta Persebaran Flora Daratan
di Dunia
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
12
b. Biosiklus Perairan
Selain pada biosiklus daratan, flora juga dapat hidup pada biosiklus
perairan. Biosiklus perairan terdiri atas dua bagian, yaitu biosiklus air
asin (lautan) dan biosiklus air tawar (daratan).
1) Biosiklus Air Asin
Lautan merupakan cekungan (basin) yang berukuran relatif sangat luas
yang terisi oleh massa air asin. Di
dalamnya terdapat berbagai makhluk hidup
berupa jenis tumbuhan maupun hewan yang telah ber adaptasi dengan
kondisi perairan laut dengan berbagai karakteristiknya.
Tumbuhan laut hanya tersebar dan terdapat di tempat-tempat yang
UFSLFOBQFOZJOBSBONBUBIBSJ)BMJOJEJTFCBCLBOUVNCVIBOIBOZBEBQBU
mem produksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dengan
bantuan sinar matahari. Oleh karena itu, persebaran dan keberadaan
tumbuhan laut hanya terdapat di
Zona Fotik
, yaitu daerah yang terkena
penyinaran matahari, yaitu sekitar pantai (Zona Litoral), permukaan
laut, dan di dasar laut dangkal sampai kedalaman kurang lebih 200
meter (Zona Neritik). Adapun di Zona Afotik yang merupakan daerah
yang tidak terkena penyinaran matahari, keberadaan tumbuhan laut
sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali.
Secara garis besar, makhluk hidup di laut dapat diklasifikasikan menjadi
tiga kelompok, yaitu
plankton
,
nekton
, dan
bentos
.
a)
Plankton
adalah organisme kecil yang hidup terapung-apung
(berpindah tempat secara pasif ) di permukaan atau dekat permukaan
laut.
Plankton
terdiri atas
fitoplankton
(
plankton
yang bersifat
tumbuhan), seperti
diatoaeme
, dan
zooplankton
(
plankton
yang bersifat
binatang), seperti
radiolaria
dan
foraminifera
.
Horison
Lautan adalah cekungan yang
berukuran relatif sangat luas,
terisi oleh massa air asin yang
terdapat di permukaan bumi.
Sea is a large basin relative, have
content from salty water which be
found in the earth surface.
Sumber
:
http://fishing.agrino.org
Gambar 1.12
Fitoplankton
merupakan jenis
plankton
yang bersifat tumbuhan.
b)
Nekton
adalah kelompok hewan laut yang berenang (berpindah tempat
secara aktif ), seperti ikan dan cumi-cumi.
c)
Bentos
adalah kelompok organisme laut baik tumbuhan maupun
hewan laut yang hidupnya dengan cara menempel atau merayap di
dasar laut, seperti rumput laut, bunga karang, siput, kerang, bulu
babi, dan bintang laut.
2) Biosiklus Air Tawar
Air tawar yang ada di permukaan bumi diklasifikasikan dalam bentuk
sungai, danau, kolam, dan rawa. Setiap bentuk perairan darat tersebut
merupakan habitat hidup bagi berbagai jenis kehidupan yang di dalamnya
terdiri atas flora dan fauna yang telah beradaptasi dengan lingkungan
perairan tawar.
13
Biosfer
Jenis vegetasi yang hidup di air tawar antara lain eceng gondok dan
teratai. Vegetasi-vegetasi jenis ini banyak terdapat di Indonesia.
2. Persebaran Fauna di Dunia
Fauna atau hewan yang ada di permukaan bumi penyebarannya
di pengaruhi oleh keadaan lingkungan hidup yang sesuai untuk tempat
hidupnya. Jika suatu kelompok fauna sudah tidak sesuai lagi untuk
menempati suatu daerah tertentu, kelompok fauna tersebut akan
melaku kan migrasi atau perpindahan ke daerah lain.
Secara garis besar, daerah persebaran fauna di dunia dapat diklasifikasikan
menjadi delapan wilayah persebaran, yaitu sebagai berikut.
a. Fauna Paleartik
Daerah persebarannya meliputi wilayah Siberia, Rusia, sebagian besar
Benua Eropa, daerah sekitar Laut Mediterania sampai Afrika bagian utara,
Cina,
dan
Asia bagian timur laut termasuk Jepang. Jenis fauna yang termasuk
wilayah Paleartik antara lain berbagai spesies anjing, termasuk srigala, tikus,
kelinci, beruang kutub, panda, dan rusa kutub.
b. Fauna Neartik
Daerah persebarannya meliputi Amerika Utara sampai dengan
Meksiko. Jenis faunanya antara lain antelop bertanduk cabang, tikus
ber kantung, kalkun, berbagai jenis spesies burung, anjing, kelinci, ular,
kura-kura, dan tupai.
c. Fauna Neotropik
Daerah persebarannya meliputi Amerika Selatan, Amerika Tengah,
Meksiko bagian selatan, dan India bagian barat. Jenis Fauna Neotropik
antara lain armadillo, piranha, belut listrik, ilama (unta Amerika Selatan),
buaya, kadal, kura-kura, dan berbagai jenis spesies kera. Fauna di wilayah
Neotropik sebagian besar terdiri atas vertebrata (bertulang belakang)
sehingga daerah ini seringkali disebut
wilayah vertebrata
.
d. Fauna Ethiopia
Daerah persebarannya meliputi sebagian besar Afrika, Jazirah Arab
bagian selatan, dan Madagaskar. Jenis Fauna Ethiopia antara lain kuda
nil (yang terdapat hanya di Sungai Nil, Afrika), gorila, simpanse, unta,
trenggiling, lemur, zebra,
cheetah
, singa, dan zarafah.
Alfred Russel Wallace
membagi
persebaran fauna di dunia menjadi
delapan wilayah penyebaran, yaitu
Paleartik, Neartik, Neotropik,
Ethiopia, Oriental, Australia,
Selandia Baru, dan Antartika.
Sumber
:
Microsoft Encarta Premium DVD
, 2006
Profil
Sumber
:
Wild Animals
, 2000
Gambar 1.14
Zebra merupakan salah satu fauna
yang termasuk ke dalam wilayah
Fauna Ethiopia.
Sumber
:
www.flowerpictures.com
Gambar 1.13
Teratai merupakan jenis vegetasi
yang hidup dalam biosiklus air
tawar.
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
14
e. Fauna Oriental
Daerah persebarannya meliputi Asia Selatan dan Asia Tenggara
termasuk Indonesia. Jenis Fauna Oriental antara lain gajah, badak,
orangutan, gibbon, harimau, rusa, banteng, berbagai jenis unggas, ikan,
reptil, dan serangga.
f. Fauna Australia
Daerah persebarannya meliputi Papua, Kepulauan Aru, Australia,
dan Tasmania. Jenis faunanya antara lain kanguru,
platypus
(cocor bebek),
kuskus, koala,
wallaby
, cendrawasih, kasuari, ular piton, buaya, kadal,
kakatua, dan merpati.
g. Fauna Selandia Baru (Oceania)
Daerah persebarannya meliputi Selandia Baru (New Zealand) dan
pulau-pulau kecil di sekitar Oceania. Jenis Fauna Oceania antara lain kiwi
dan sphenodon.
h. Fauna Antartika
Daerah persebarannya meliputi Benua Antartika dan pulau-pulau kecil
di sekitarnya. Jenis F
auna Antartika antara lain pinguin dan anjing laut.
Analisis Geografi 1.3
Bentuklah kelompok yang terdiri atas 5-8 orang (laki-laki dan perempuan). Buatlah
kliping mengenai jenis-jenis satwa dalam bentuk gambar dari setiap wilayah fauna
dunia. Kemudian, lakukan analisis mengenai faktor pemicu adanya keberagaman
jenis fauna tersebut. Kumpulkan hasilnya kepada guru Anda.
Sumber
:
Wild Animals
, 2000
Gambar 1.15
Pinguin termasuk ke dalam wilayah
Fauna Antartika.
Sumber
:
www.pohnpeiheaven.com
D. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
1. Flora Indonesia
Indonesia merupakan suatu negara berbentuk kepulauan yang terdiri
atas lebih dari 17.000 pulau dan sebagian besar wilayahnya berupa lautan.
Kondisi wilayah yang berbentuk pulau-pulau dan dikelilingi oleh laut
mengakibatkan keadaan flora di Indonesia menjadi sangat beragam.
Keadaan flora di Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi dua
subregion
,
yaitu
subregion
Indonesia-Malaysia di wilayah Indonesia Barat dan
subregion
Australia di wilayah Indonesia Timur. S
ecara
garis besar, flora Indonesia
terdiri atas empat kawasan flora, yaitu Flora Sumatra-Kalimantan, Flora Jawa-
Bali, Flora Kepulauan Wallacea, dan Flora Irian Jaya
(Papua).
Jenis-jenis vegetasi yang tersebar di empat kawasan flora tersebut terdiri
atas vegetasi hutan hujan tropis, hutan musim, hutan pe gunungan, sabana
tropis, dan hutan pinggiran atau hutan bakau (
mangrove
).
a. Flora Sumatra–Kalimantan
Sebagian besar wilayah Sumatra dan Kalimantan merupakan wilayah
iklim hutan hujan tropis atau tipe Af berdasarkan klasifikasi Iklim Koppen.
Iklim di wilayah ini dicirikan dengan adanya tingkat kelembapan udara
dan curah hujan yang selalu tinggi sepanjang tahun. Oleh karena itu, tipe
vegetasi yang mendo minasi wilayah ini ialah hutan hujan tropis, yaitu
tipe hutan lebat dengan jenis tumbuhan yang sangat heterogen. Pohon-
pohonnya tinggi dan sangat rapat, di bawahnya ditumbuhi berbagai
jenis tumbuhan yang lebih rendah dan tanahnya ditumbuhi perdu dan
Gambar 1.16
Mangrove
(hutan bakau) meru-
pakan jenis vegetasi yang terdapat
di Indonesia.
15
Biosfer
rumput-rumputan sebagai penutup. Beberapa jenis flora khas daerah
Sumatra-Kalimantan adalah tumbuhan meranti (
dipterocarpus
), berbagai
jenis epifit, seperti anggrek, berbagai jenis lumut, cendawan (jamur), dan
paku-pakuan, serta tumbuhan endemik yang sangat langka, seperti
Rafflesia
arnoldi
yang penyebarannya hanya di sepanjang
Pegunungan Bukit
Barisan
dari mulai Nanggroe Aceh Darussalam sampai Lampung.
Teropong
Kunjungilah perpustakaan
sekolah Anda. Carilah referensi
mengenai keberadaan flora
khas Kepulauan Wallacea.
Lakukan analisis singkat dalam
buku tugas Anda. Kumpulkan
hasilnya kepada guru.
b. Flora Jawa–Bali
Kondisi iklim kawasan Pulau Jawa sangat bervariasi dengan tingkat
curah hujan dan kelembapan udara semakin berkurang ke arah timur.
8JMBZBI+BXB#BSBUEJEPNJOBTJPMFI5JQF*LMJN)VUBO)VKBO5SPQJT "G
dan Iklim Musim Tropis (Am). Semakin ke timur, tipe iklim bergeser
ke arah tipe iklim yang lebih rendah curah hujannya. Akhirnya ditemui
beberapa wilayah Iklim Sabana Tropik (Aw) di Pulau Bali. Keadaan ini
membawa pengaruh terhadap pola vegetasi alam yang ada.
Kawasan
hutan hujan tropis di
wilayah ini sebagian besar terdapat di
Jawa Barat, seperti di Gede-Pangrango, Cibodas, dan Pananjung. Adapun
wilayah utara Pulau Jawa yang memanjang mulai dari Jawa Barat bagian
utara, Jawa Tengah, sam
pai Jawa Timur merupakan kawasan hutan musim
tropis yang meranggas atau menggugurkan daunnya pada musim kemarau.
Jenis flora khas hutan musim tropis antara lain pohon jati.
Jenis vegetasi yang mendominasi wilayah Jawa bagian timur dan
Pulau Bali adalah vegetasi sabana tropis. Wilayah-wilayah pegunungan
yang cukup tinggi di Pulau Jawa maupun di Pulau Bali banyak ditutupi
oleh vegetasi hutan pegunungan tinggi.
c. Flora Kepulauan Wallacea
Wilayah Kepulauan Wallacea adalah pulau-pulau di wilayah Indonesia
bagian tengah yang terdiri atas Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara,
Pulau Timor, dan Kepulauan Maluku. Wilayah-wilayah ini memiliki sifat
iklim yang lebih kering dan kelembapan udara yang lebih rendah di
ban -
ding kan dengan wilayah-wilayah Indonesia lainnya.
Sumber
:
www.emp.pdx.edu
Gambar 1.17
Rafflesia arnoldi
merupakan salah satu
flora khas Sumatra-Kalimantan.
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
16
Corak vegetasi yang terdapat di Kepulauan Wallacea meliputi:
1) vegetasi sabana tropis di wilayah Nusa Tenggara;
2) vegetasi hutan pegunungan di wilayah pegunungan yang terletak
di Pulau Sulawesi;
3) vegetasi hutan campuran di wilayah
Maluku, yang terdiri
atas berbagai
jenis rempah-rempah (pala, cengkih, kayu manis), kenari, kayu eboni,
dan lontar sebagai tanaman khas di daerah ini.
d. Flora Papua (Irian Jaya)
Kondisi iklim
Papua (I
rian Jaya) sebagian besar merupakan tipe
hutan hujan tropis atau Af sehingga jenis vegetasi yang menutupi kawasan
tersebut adalah hutan hujan tropis. Berbeda dengan wilayah Indonesia
bagian barat, vegetasi di wilayah ini memiliki corak hutan hujan tropis
tipe Australia Utara, dengan jenis flora yang khas yaitu ekaliptus.
Sumber
:
www.beekeeping.co.za
Wilayah pegunungan Jaya Wijaya ditumbuhi jenis vegetasi pegunungan
tinggi, sedangkan di daerah pantai banyak dijumpai vegetasi hutan bakau
(
mangrove
).
Berdasarkan persebarannya, flora di Indonesia dari daerah pantai ke
pegunungan tinggi adalah sebagai berikut.
B )VUBO#BLBV
mangrove
), terletak di daerah pantai landai dan
berlumpur yang berada dalam jangkauan pasang surut air laut.
Vegetasi hutan
mangrove
terdiri atas jenis vegetasi homogen, serta
memiliki akar penyangga dan napas yang terletak di atas permukaan
BJS)VUBOJOJTBOHBUCFSQFSBOEBMBNNFOHVSBOHJMBKVFSPTJPMFIBJS
laut (abrasi) dan untuk perkem bangbiakan ikan, antara lain bandeng
dan berbagai jenis udang.
)VUBOCBLBV
mangrove
) tersebar di Pantai Papua, Sumatra bagian
timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan
pantai utara Pulau Jawa.
C )VUBO3BXB UFSMFUBLMFCJIKBVILFEBSBUBOEBSJQBEBIVUBOCB
LBV
)VUBOJOJCBOZBLUFSEBQBUEJ4VNBUSB
CBHJBOUJNVS ,BMJNBOUBO#BSBU
Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan
Jawa bagian utara.
Gambar 1.18
Ekaliptus merupakan flora khas
Papua (Irian Jaya).
17
Biosfer
D )VUBO.VTJN UFSEBQBUEJEBFSBIZBOHQBOBT TFSUBNFNJMJLJQFS
bedaan musim hujan dan kemarau yang jelas. Jenis pohonnya, seperti
KBUJ LBQVL EBOBOHTBOB)VUBOJOJUFSEBQBUEJ+BXB5FOHBI +BXB
Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.
E )VUBO)VKBO5SPQJT KFOJTIVUBOJOJUFSEJSJ
BUBTQPIPOQPIPOUJOHHJ
yang sangat rapat membentuk kanopi lebar yang selalu hijau sepanjang
tahun, dan terdiri atas berbagai jenis vegetasi yang sangat heterogen.
Di dalamnya tumbuh jenis
tanaman epifit, seperti anggrek dan
cendawan,
serta
tumbuhan merambat, seperti rotan dan liana. Jenis
hutan hujan tropis di Indonesia terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi, sebagian Jawa Barat, dan Papua.
Sumber
:
www.forestry.gov.gy
e. Sabana (
Savana
), yaitu padang rumput yang diselingi pepohonan
yang bergerombol. Sabana terdapat di daerah yang curah hujannya
rendah, seperti di Nusa Tenggara sehingga daerah ini sangat sesuai
untuk dijadikan daerah peternakan.
f.
Steppa
atau padang rumput,
banyak terdapat di daerah yang mengalami
musim kemarau yang panjang dan curah hujan rendah. Penyebaran
steppa
di Indonesia yaitu di daerah Kepulauan Nusa Tenggara terutama
di Nusa Tenggara Timur (NTT).
H )VUBO1FHVOVOHBO5JOHHJ BEBMBIKFOJTIVUBOZBOHQBEBVNVNOZB
terdiri
atas vegetasi berdaun jarum (
conifer
), sedangkan pada daerah
yang lebih tinggi jenis vegetasinya berupa pohon-pohon pendek
yang diselingi semak belukar. Pada pegunungan yang sangat tinggi
dengan kondisi suhu sangat rendah dan berkabut, jenis vegetasi
yang dapat tumbuh hanyalah lumut. Daerah penyebaran hutan
pegunungan tinggi antara lain di pegunungan tinggi Jaya Wijaya
(Papua), Bukit Barisan (Sumatra), serta
pegunungan
tinggi di Jawa,
Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
2. Fauna Indonesia
Pola persebaran fauna di Indonesia sangat dipengaruhi oleh per-
sebaran tumbuhan, kondisi geografis Indonesia yang berada di antara
Benua Asia dan Australia, serta kondisi geologis Indonesia yang berada
pada dua landas kontinen (
continental shelf
) yaitu landas kontinen Asia di
bagian barat dan landas kontinen Australia di Indonesia bagian timur.
Fokus
t
Epifit
t -JBOB
Gambar 1.19
Salah satu ciri hutan hujan tropis
adalah tumbuhnya liana.
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
18
Pola persebaran Fauna di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok wilayah, yaitu wilayah Fauna Indonesia Tipe Asiatis, Fauna Indonesia
Tipe Peralihan (Asia-Australis), serta Fauna Indonesia Tipe Australis.
a. Fauna Indonesia Tipe Asiatis
Wilayah Fauna Indonesia Tipe Asiatis sering pula disebut Wilayah
Fauna Indonesia Barat atau Wilayah Fauna Tanah Sunda. Wilayah fauna
Indonesia yang bercorak Asiatis terdapat di Indonesia bagian barat
meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, serta pulau-pulau
kecil di sekitarnya. Wilayah fauna Indonesia bagian barat (Tipe Asiatis)
dengan wilayah fauna Indonesia bagian tengah (Tipe Asia-Australis)
dibatasi oleh
Garis Wallace
.
Jenis-jenis Fauna Indonesia Tipe Asiatis, antara lain sebagai berikut.
1) Mamalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, rusa, tapir, banteng,
kerbau, monyet, orangutan, harimau, macan tutul, macan kumbang,
tikus, bajing, beruang, kijang, anjing hutan, kelelawar, landak, babi
hutan, kancil, dan kukang.
Sumber
:
Heinemann Outcomes Geography 1
, 2000
2) Reptilia, terdiri atas biawak, buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek,
bunglon, dan trenggiling.
3) Burung, terdiri atas elang bondol, jalak, merak, ayam hutan, burung
hantu, kutilang, dan berbagai jenis unggas lainnya.
4) Ikan, terdiri atas mujair, arwana, dan pesut (mamalia air tawar), yaitu
sejenis lumba-lumba yang hidup di Sungai Mahakam.
5) Serangga, terdiri atas berbagai jenis kumbang dan kupu-kupu, serta
berbagai jenis serangga yang bersifat endemik.
b. Fauna Indonesia Tipe Asia - Australis
Wilayah Fauna Indonesia Tipe Asia-Australis sering pula disebut
Wilayah Fauna Indonesia Tengah atau Wilayah Fauna Kepulauan Wallacea.
Wilayah ini meliputi Pulau Sulawesi, Timor, Kepulauan Nusa Tenggara,
dan Kepulauan Maluku.
Jenis-jenis Fauna Indonesia Tipe Asia-Australis, antara lain sebagai
berikut.
1) Mamalia, terdiri atas anoa, babi rusa, tapir, ikan duyung, kuskus, monyet
hitam, beruang, tarsius, monyet seba, kuda, sapi, dan banteng.
2) Amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
3) Reptilia, terdiri atas ular, buaya, biawak, dan komodo.
Sumber
:
Microsoft Encarta Premium DVD,
2006
Gambar 1.21
Komodo adalah jenis satwa
khas Asia-Australis (Kepulauan
Wallacea) yang terdapat di Pulau
Komodo.
Fokus
t .BNBMJB
t 3FQUJMJB
t
Amphibia
Gambar 1.20
Orangutan yang berada di Pulau
Kalimantan termasuk fauna
Indonesia Tipe Asiatis.
19
Biosfer
4) Berbagai macam burung, antara lain burung dewata, maleo, mandar,
raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakatua, merpati,
dan angsa.
c. Wilayah Fauna Indonesia Tipe Australis
Wilayah Fauna Indonesia Tipe Australis disebut juga Wilayah Fauna
Indonesia Timur atau Wilayah Fauna Tanah Sahul, meliputi Pulau Irian
Jaya (Papua), Kepulauan Aru, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah
Fauna Indonesia Timur (Tipe Australis) dengan Fauna Indonesia Tengah
(Tipe Asia-Australis) dibatasi oleh
Garis Weber
.
Jenis-jenis Fauna Indonesia Tipe Australis, antara lain sebagai berikut.
1) Mamalia, terdiri atas kanguru, walabi, beruang, koala, nokdiak
(landak Irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus,
biawak, kanguru pohon, dan kelelawar.
2) Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
3) Amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
4) Burung, terdiri atas kakatua, beo, nuri, raja udang, cendrawasih, dan
kasuari.
5) Ikan, terdiri atas arwana dan berbagai jenis ikan air tawar lainnya
yang jumlah spesiesnya relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan
wilayah Fauna Indonesia Barat dan Tengah.
E. Usaha Pelestarian Flora dan Fauna
Akibat adanya bencana, seperti kebakaran hutan dan gunung
meletus, serta kebutuhan hidup manusia yang terus meningkat, jumlah
maupun jenis flora dan fauna semakin lama semakin berkurang, atau
bahkan punah sama sekali keberadaannya di alam.
Untuk menghindari kelangkaan dan kepunahan jenis tumbuhan
(flora) dan satwa (fauna) tertentu maka diperlukan berbagai upaya
pelestarian
dari berbagai pihak, antara lain dengan dikeluarkannya
undang-undang dan berbagai peraturan tentang pelestarian tumbuhan
dan satwa. Per lindungan dan pelestarian tersebut tercantum dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Perlindungan Satwa
dan Tumbuhan, Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 301/Kpts-
II/1991 tentang Daftar Satwa yang Dilindungi di Indonesia, SK Menteri
Pertanian No. 82/Kpts-II/1992 tentang Penetapan Tambahan Beberapa
Jenis Satwa yang Dilindungi oleh Undang-undang, serta beberapa Surat
Keputusan (SK) pemerintah lainnya.
Salah satu pasal yang berhubungan dengan usaha perlindungan
dan pelestarian satwa di Indonesia, tercantum dalam Undang-undang
No. 5 Tahun 1990 tentang
,POTFSWBTJ4VNCFS%BZB"MBN)BZBUJEBO
Ekosistemnya. Dalam pasal 21 dinyatakan bahwa setiap orang dilarang
menangkap, membunuh, memiliki, memelihara, dan memperniagakan
satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup atau mati termasuk bagian-
bagian tubuhnya. Pelanggaran terhadap ketentuan ini merupakan
kejahatan dan dapat dikenakan hukuman penjara maksimal lima tahun
dan denda maksimal Rp100.000.000.
Selain usaha-usaha tersebut, usaha lain yang tidak kalah pentingnya adalah
dengan didirikannya bermacam-macam perlindungan alam seperti Taman
8JTBUB 5BNBO/BTJPOBM ,FCVO3BZB )VUBO#VSV )VUBO-JOEVOH EBO
Taman Laut.
Sumber
:
Wild Animals
, 2000
Gambar 1.22
Koala merupakan jenis fauna
Indonesia Tipe Australis.
Browsing
Informasi lebih lanjut menge-
nai pelestarian flora dan fauna
dapat Anda peroleh melalui
penjelajahan internet di situs
www.conservation.or.id.
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
20
Analisis Geografi 1.4
Bentuklah kelompok yang terdiri atas 5-6 orang. Diskusikan dengan anggota
kelompok Anda mengenai pengertian Taman Wisata, Taman Nasional, Kebun
3BZB )VUBO#VSV )VUBO-JOEVOH EBO5BNBO-BVU-BLVLBOBOBMJTJTEBO
studi literatur mengenai pengertian tersebut. Presentasikan hasilnya di depan
kelas untuk mendapatkan penilaian.
Secara garis besar,
perlindungan alam diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu perlindungan alam umum dan perlindungan alam dengan tujuan
tertentu.
1. Perlindungan Alam Umum
Perlindungan alam umum adalah suatu bentuk perlindungan
ter hadap suatu kesatuan flora, fauna, dan lingkungannya. Perlindungan
alam ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a.
National Park
atau
Taman Nasional
, merupakan keadaan alam yang
menempati suatu daerah yang luas dan tidak diperkenankan ada rumah
tinggal maupun bangunan industri. Tempat ini dimanfaatkan sebagai
sarana rekreasi atau taman wisata tanpa mengubah ciri-ciri mendasar
dari ekosistem. Misalnya, Taman Safari di wilayah Cisarua Bogor dan
Way Kambas di Lampung.
Sumber
:
www.fao.org
Pada 1982 diadakan Kongres Taman Nasional Sedunia di Bali (
Wo rl d
National Park Congress
). Dalam kongres tersebut pemerintah Indonesia
mengumumkan 16 taman nasional yang terdapat di Indonesia.
Untuk lebih jelasnya mengenai taman nasional di Indonesia,
dapat Anda lihat pada
Tabel 1.1
berikut ini.
Tabel 1.1
No.
Taman Nasional
Provinsi
Taman Nasional di Indonesia
,FSJODJ4FCMBU
4VNBUSB#BSBU
)B
(VOVOH-FVTFS
4VNBUSB6UBSB /"%
)B
#BSJTBO4FMBUBO
-BNQVOH #FOHLVMV
)B
5BOKVOH1VUJOH
,BMJNBOUBO5FOHBI
)B
%SVNPHB#POF
4VMBXFTJ6UBSB
)B
-PSF-JOEV
4VMBXFTJ5FOHBI
)B
,VUBJ
,BMJNBOUBO5JNVS
)B
.BOVTFMB8BJOVB
.BMVLV
)B
,FQVMBVBO4FSJCV
%,*+BLBSUB
)B
Luas
Gambar 1.23
Taman Nasional Way Kambas
di Provinsi Lampung menjadi
wilayah konservasi gajah.
21
Biosfer
b.
Perlindungan Alam Terbimbing
, merupakan perlindungan keadaan
alam yang dibina oleh para ahli. Misalnya, Kebun Raya Bogor.
c.
Perlindungan Alam Ketat
, merupakan perlindungan terhadap keadaan
alam yang dibiarkan tanpa adanya campur tangan manusia, kecuali
dipandang perlu. Tujuannya untuk penelitian dan kepentingan ilmiah.
Misalnya, perlindungan badak bercula satu di Ujung Kulon.
2. Perlindungan Alam dengan Tujuan Tertentu
Perlindungan alam dengan tujuan tertentu adalah suatu bentuk
perlindungan yang hanya ditujukan pada aspek tertentu saja (khusus).
Macam-macam perlindungan alam dengan tujuan tertentu antara lain
sebagai berikut.
a.
Perlindungan Geologi
, merupakan perlindungan alam yang
bertujuan melindungi formasi geologi di wilayah tertentu. Misalnya,
formasi Karst Rajamandala (masih dalam wacana) yang merupakan
formasi batuan kapur di daerah Jawa Barat yang memiliki nilai-nilai
geografi, geologi, dan antropologi, serta nilai sejarah yang sangat
tinggi berkaitan dengan ditemukannya bentukan alam gua-gua dan
fosil manusia Sunda Purba di daerah tersebut.
b.
Perlindungan Alam Botani
, merupakan perlindungan alam dengan
tujuan untuk melindungi komunitas jenis tumbuhan tertentu.
Misalnya, Kebun Raya Bogor.
c.
Perlindungan
Alam Zoologi
, merupakan perlindungan alam yang
bertujuan untuk melindungi dan mengembangbiakkan hewan-hewan
(fauna) langka.
d.
Perlindungan Monumen Alam
, merupakan perlindungan yang
bertujuan melindungi benda-benda alam tertentu, seperti stalaktit,
stalagmit, gua, dan air terjun.
Fokus
t 1FSMJOEVOHBO(FPMPHJ
t 1FSMJOEVOHBO"MBN#PUBOJ
t 1FSMJOEVOHBO"MBN;PPMPHJ
t 1FSMJOEVOHBO"MBN"OUSPQ
-
ologi
t 1FSMJOEVOHBO.POVNFO
Alam
t 1FSMJOEVOHBO)VUBO
t 1FSMJOEVOHBO*LBO
t 1FSMJOEVOHBO1FNBOEBOHBO
Alam
t 1FSMJOEVOHBO4VBLB.BSHB
-
satwa
6KVOH,VMPO
+BXB#BSBU
)B
#FTBLJI
#BMJ
)B
,PNPEP
/VTB5FOHHBSB5JNVS
)B
#SPNP5FOHHFS 4FNFSV
+BXB5JNVS
)B
.FSV#FUJSJ
+BXB5JNVS
)B
#BMVSBO
+BXB5JNVS
)B
(FEF1BOHSBOHP
+BXB#BSBU
)B
Sumber
:
Planet Earth
, 2000
Gambar 1.24
Gua yang di dalamnya terdapat
stalaktit dan stalagmit harus
dilindungi kealamian dan
kelestariannya.
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
22
e.
Perlindungan Alam Antropologi
, merupakan perlindungan alam
yang bertujuan melindungi suku bangsa yang terisolir. Misalnya,
Suku Asmat di Papua dan Suku Badui di daerah Banten Selatan.
Sumber
:
www.icca-corporateaccountability.org
Gambar 1.25
Suku Asmat di Papua termasuk
perlindungan alam antropologi.
f.
Perlindungan Hutan
, merupakan bentuk perlindungan yang ber-
tujuan untuk melindungi dan melestarikan tanah, air, dan udara.
g.
Perlindungan Ikan
, merupakan perlindungan yang bertujuan untuk
melindungi jenis ikan yang terancam punah.
h.
Perlindungan Suaka Margasatwa
, merupakan perlindungan dengan
tujuan melindungi hewan-hewan yang terancam punah, seperti
badak, gajah, dan harimau Sumatra.
i.
Perlindungan Pemandangan Alam
, merupakan perlindungan yang
bertujuan untuk melindungi keindahan alam. Misalnya, Ngarai
Sianok di Sumatra Barat yang menjadi salah satu potensi wisata
dengan fenomena alamnya yang indah.
Sumber
:
http://n.1asphost.com
Gambar 1.26
Ngarai Sianok di Sumatra Barat
termasuk pada perlindungan
pemandangan alam.
Untuk menambah pemahaman Anda mengenai bentuk-bentuk
konservasi jenis fauna yang tersebar di Indonesia, pada tabel berikut ini
disajikan nama suaka margasatwa, beserta lokasi dan jenis satwa yang
dilindunginya. Perhatikan
Tabel 1.2
berikut.
23
Biosfer
Tabel 1.2
No.
Provinsi
Nama Suaka Margasatwa/Lo-
kasi
Suaka Margasatwa di Indonesia
1.
NAD
Kluet/Gunung Leuser
Orangutan dan gajah
2.
Sumatra Utara
Sikindur/Langkat
Gajah, orangutan,
dan macan.
3.
Sumatra Barat
Rimbo Pantai
Siamang, tapir, dan harimau
4.
Riau
Kerumutan/Pulau Berkah
Gajah, tapir, dan burung-
burung laut
5.
Sumatra Selatan
Way Kambas
Gajah, badak sumatra,
dan Lampung
Orangutan, mawas, tapir,
dan harimau
6.
Jawa Barat
Pulau Panaitan dan
Rusa, badak bercula satu,
Peucang Ujung Kulon
Babi hutan, banteng, dan rusa.
7.
Kalimantan Barat
Gunung Palung
Bekantan
8.
Kalimantan Tengah
Kotawaringin
Bekantan, orangutan,
Banteng, dan babi hutan
9.
Sulawesi Utara
Maspepaya Roja
Penyu laut
10.
Sulawesi Tengah
Pati-pati, Lore,
Rusa dan anoa
Kalamantan,
dan Lombuyan
11.
Bali
Bali Barat
Banteng dan jalak putih
12.
Nusa Tenggara Barat
Pulau Moyo
Rusa, babi hutan, ayam
hutan, dan burung
13.
Nusa Tenggara Timur
Padar, Rinca,
Komodo, rusa, dan kerbau
dan Komodo
hutan
Nama Satwa yang Dilindungi
Adanya suaka margasatwa dan cagar alam menjadi media dan
sarana bagi pelestarian serta perlindungan jenis flora dan fauna khas
di Indonesia. Melalui adanya upaya konservasi diharapkan keberadaan
flora dan fauna tersebut tetap terjaga dari ambang kepunahan sehingga
kelestarian keaneka ragaman hayati flora dan fauna Indonesia tetap terjaga
pada masa yang akan datang.
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
24
1. Ruang di permukaan bumi yang ditempati
makhluk
hidup dinamakan biosfer, terdiri atas biosiklus daratan
dan biosiklus perairan.
Terdapat
beberapa faktor
lingkungan yang memengaruhi persebaran flora dan
fauna di dalam biosiklus,
yaitu faktor klimatik (meliputi
suhu, kelembapan udara, angin, dan curah hujan), faktor
edafik, faktor fisiografi, dan faktor biotik.
2. Berdasarkan tingkat kelembapan lingkungan habitat-
nya, dunia tumbuhan (flora) dapat dikelompok kan
menjadi empat jenis, yaitu jenis
Xerophyta
,
Mesophyta
,
Hygrophyta
, dan
Tropophyta
.
3. Faktor edafik (fisik tanah) yang memengaruhi
pertumbuhan tanaman, antara lain tekstur tanah,
tingkat kegemburan tanah, kadar bahan organik
atau humus, kadar kandungan mineral hara, air
tanah, dan kandungan udara tanah.
4. Ekosistem merupakan suatu sistem yang meliputi d
unia
tumbuh-tumbuhan
(flora),
binatang
(fauna),
serta
lingkungan fisikal tempat hidupnya. Terdapat
beberapa
komponen dalam ekosistem, yaitu sebagai berikut.
a.
Komponen Biotik, meliputi organisme autotrof
dan heterotrof.
b. Komponen
Abiotik, yaitu meliputi iklim
(klimatologis), tanah (edafik), dan air (hidrosfer).
5. Bioma adalah unit-unit geografis besar yang
perbedaannya didasarkan pada tipe-tipe vegetasi di
bawah pengaruh iklim. Bioma terdiri atas bioma
hutan, sabana,
steppa
, dan gurun.
6. Berdasarkan persebarannya, fauna di dunia terbagi
menjadi beberapa wilayah, yaitu Paleartik, Neartik,
Neotropik, Ethiopia, Oriental, Australia, Selandia
Baru, dan Antartika.
7. Berdasarkan wilayah persebarannya, flora Indonesia
terbagi atas empat wilayah, yaitu sebagai berikut.
a.
Wilayah Flora Sumatra-Kalimantan.
b. Wilayah Flora Jawa-Bali.
c.
Wilayah Flora Kepulauan Wallacea.
d. Wilayah Flora Papua (Irian Jaya).
Ikhtisar
8. Berdasarkan wilayah persebarannya, fauna
Indonesia terbagi atas tiga kelompok, yaitu sebagai
berikut.
a. Wilayah Fauna Tipe Asiatis (Tanah Sunda).
b. Wilayah Fauna Tipe Asia-Australis (Kepulauan
Wallacea).
c. Wilayah Fauna Tipe Australis (Tanah Sahul).
9. Perlindungan alam diklasifikasikan menjadi dua
bagian, yaitu perlindungan alam umum dan
perlindungan alam dengan tujuan tertentu.
10. P
erlindungan alam ketat merupakan bentuk
perlindungan terhadap keadaan alam yang dibiarkan
tanpa adanya campur tangan manusia, kecuali
dipandang perlu. Misalnya, Taman Nasional Ujung
Kulon.
11. P
erlindungan alam terbimbing merupakan
perlindungan keadaan alam yang dibina oleh para
ahli. Misalnya, Kebun Raya Bogor.
12. T
aman Nasional merupakan keadaan alam yang
menempati suatu daerah yang luas dan tidak
diperkenankan
adanya r
umah tinggal maupun
bangunan industri. Misalnya, Taman Nasional Way
Kambas di Provinsi Lampung.
13. Macam-macam perlindungan alam dengan tujuan
tertentu meliputi sembilan jenis, yaitu sebagai
berikut.
a. Perlindungan geologi.
b. Perlindungan alam botani.
c. Perlindungan alam zoologi.
d. Perlindungan alam antropologi.
e.
Perlindungan pemandangan alam.
f.
Perlindungan monumen alam.
g. Perlindungan hutan.
h. Perlindungan ikan.
i.
Perlindungan suaka margasatwa.
25
Biosfer
Refleksi Pembelajaran
Setelah Anda mempelajari bab ini, materi apa saja
yang belum Anda pahami? Diskusikanlah dengan
anggota kelompok Anda, atau dengan membuka
kembali materi pada buku sumber yang ada.
Biosfer
Fauna
Flora
t#JPNB)VUBO
t#JPNB
Sabana
t#JPNB1BEBOH3VNQVU
t#JPNB(VSVO
t#JPTJLMVT"JS"TJO
t#JPTJLMVT"JS5BXBS
Persebaran
Flora di
Indonesia
t'MPSB4VNBUSB
Kalimantan
t'MPSB+BXB#BMJ
t'MPSB,FQVMBVBO
Wallacea
t'MPSB*SJBO+BZB
(Papua)
t1BMFBSUJL
t/FBSUJL
t/FPUSPQJL
t&UIJPQJB
t0SJFOUBM
t"VTUSBMJB
t4FMBOEJB#BSV
t"OUBSUJLB
Usaha Pelestarian
Flora dan Fauna
Perlindungan
Alam Umum
Perlindungan
Alam dengan
Tujuan Tertentu
t1FSMJOEVOHBO"MBN
Ketat
t1FSMJOEVOHBO"MBN
Terbimbing
t5BNBO/BTJPOBM
t(FPMPHJ
t#PUBOJ
t;PPMPHJ
t"OUSPQPMPHJ
t*LBO
t1FNBOEBOHBO"MBN
t.POVNFO"MBN
t)VUBO
t4VBLB.BSHBTBUXB
Peta Konsep
kajian dalam
bab ini
terdiri atas
meliputi
berdasarkan
persebarannya
terdiri atas
meliputi
meliputi
meliputi
Persebaran
Flora di
Dunia
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
26
1. Tekstur tanah, kegemburan, dan air tanah merupa-
kan faktor fisik yang memengaruhi pertumbuhan
tanaman, termasuk ke dalam ....
a. faktor biotik
b. faktor fisiografi
c. faktor b iota
d. faktor edafik
e. faktor morfologi
2. Berdasarkan kelembapan lingkungannya,
jenis
anggrek dan cendawan adalah contoh tumbuhan
yang termasuk kelompok
mesophyta
, sedangkan
kaktus termasuk dalam kelompok ....
a.
mesophyta
b.
xerophyta
c.
hygrophyta
d.
hydrophyta
e.
ephyfita
3. Ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik.
Berikut ini yang termasuk dalam kom ponen abiotik
adalah ....
a. herbivora d. protozoa
b. karnivora
e. suhu udara
c. omnivora
4. Perhatikan gambar berikut.
6. Bentangan Indonesia bagian Barat sampai Nusa
Tenggara Timur dijumpai urutan vegetasi ....
a. hutan hujan tropis-hutan sabana-hutan musim
b. hutan musim-hutan hujan tropis-hutan sabana
c. hutan musim-hutan sabana-hutan hujan tropis
d. hutan hujan tropis-hutan musim-hutan sabana
e.
hutan sabana-hutan musim-hutan hujan musim
(
UMPTN 2000
)
7.
Pteridophyta
adalah kelompok tumbuhan ....
a. lumut
b. paku-pakuan
c. berbiji
d. bertalus
e. berdaun jarum
8. Jenis tumbuhan anggrek, rotan, dan jamur adalah
salah satu ciri dari vegetasi ....
a. hutan musim daerah iklim sedang
b. hutan hujan tropis
c. hutan berdaun jarum
d. hutan musim daerah iklim tropis
e. hutan mangrove
9. Jenis hutan di daerah tropis yang ditumbuhi vegetasi
rawa dan dipengaruhi pasang surut air laut adalah
hutan
....
a. hujan tropis
b.
conifer
c.
mangrove
d. sabana
e.
steppa
(
UMPTN 2001
)
10. Jenis vegetasi padang rumput banyak terdapat di
daerah beriklim ....
a. Af
b. Am
c. Aw
d. Bs
e. Bw
11. Salah satu jenis tanaman khas wilayah Sumatra-
Kalimantan adalah ....
a. ekaliptus
b. meranti
c. eboni
d. lontar
e. kelapa
12. Di Nusa Tenggara Timur dengan suhu udara yang
tinggi dan curah hujan yang rendah mengakibatkan
timbulnya panorama ....
a. hutan tropis
b. hutan musim
c. hutan gugur
d. sabana
e. taiga
(
SPMB 2005
)
Evaluasi Bab 1
Tumbuhan anggrek pada gambar tersebut banyak
dijumpai di daerah ....
a. taiga
b. tundra
c. hutan musim
d. padang rumput
e. hutan hujan tropis
5. Pada lingkungan perairan, yang dimaksud dengan
daerah fotik adalah daerah ....
a. rawa yang berbatasan dengan laut
b. laut yang berkadar garam rendah
c. pasang surut air laut
d. perairan yang mendapatkan cahaya matahari
e. perairan laut yang sangat dalam
Kerjakan pada buku tugas Anda.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.
27
Biosfer
13. Gorila dan simpanse adalah jenis primata khas dari
wilayah fauna ....
a. Paleartik
b. Neotropik
c. Ethiopia
d. Oriental
e. Selandia Baru
14. B
erikut ini yang merupakan hewan khas
wilayah Australia ialah
....
a. kiwi,
platypus
, kanguru, dan
walaby
b. kiwi,
platypus
, kanguru, dan kuskus
c.
platypus
, kanguru,
walaby
, dan kuskus
d. kiwi, kuskus,
walaby
, dan
platypus
e. kanguru, cendrawasih, harimau, dan
orang-
utan
15. Perhatikan daftar fauna berikut ini.
)BSJNBV (BKBI
2. Komodo 5. Koala
3. Anoa 6. Babirusa
Dari daftar tersebut, yang termasuk ke dalam fauna
wilayah Indonesia Tengah adalah
....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 5
c. 2, 3, dan 6
d. 3, 5, dan 6
e. 4, 5, dan 6
16. Berdasarkan pembagian wilayah biogeografi dunia,
fauna yang ada di Indonesia termasuk dalam
wilayah
....
a. Neotropik
b. Paleartik
c. Neartik
d. Ethiopia
e. Oriental
17. Ciri-ciri dari vegetasi di daerah sabana antara lain
pohon-pohonnya ....
a. berdaun kecil berakar panjang
b. berbatang besar dan lurus
c. rendah dan daunnya tertutup lumut
d. bergerombol diselingi padang rumput
e. rendah dan berakar napas
18. Fauna khas yang per
sebarannya terdapat di wilayah
Neotropik adalah ....
a. kanguru
b. kakatua
c. trenggiling
d. ikan piranha
e. tikus berkantung
19. J
enis hutan hujan flora Malesiana menyebar di
pulau-pulau berikut ini, kecuali ....
a. Sumatra
b. Jawa
c. Papua
d. Bali
e. Kalimantan
(
UMPTN 1997
)
20. Jenis hutan yang dikenal dengan istilah Paru-Paru
Dunia, adalah hutan
....
a. gugur daun
b.
conifer
c. sabana tropis
d. muson tropis
e. hujan tropis
21. Berikut ini yang termasuk ke dalam wilayah fauna
Neotropik adalah ....
a. Amerika Selatan, Tengah, dan sebagian
Meksiko
b. Amerika Utara dan sebagian Meksiko
c. Amerika Selatan, Tengah, dan sebagian
Kanada
d. Amerika Utara, Tengah, dan sebagian Kanada
e.
Amerika Tengah, Selatan, dan sebagian wilayah
Australia
22. Tumbuhan jati merupakan salah satu jenis vegetasi
khas dari hutan ....
a. musim daerah iklim sedang
b. berdaun jarum
c. musim daerah iklim tropis
d.
mangrove
e. hujan tropis
23.
Mamalia di Indonesia yang termasuk kelompok
percampuran antara fauna khas Asiatis dan
Australis adalah ....
a. banteng
b. harimau
c. orangutan
d. kelelawar
e. kanguru
24. Jenis fauna yang termasuk dalam wilayah Selandia
Baru adalah
....
a. pinguin dan anjing laut
b. buaya dan kadal
c. kasuari dan koala
d. kiwi dan sphenodon
e. reptil dan ikan
(
UMPTN 1999
)
25.
Wilayah persebaran fauna yang lebih dikenal dengan
wilayah vertebrata adalah ....
a. Paleartik
b. Neotropik
c. Oriental
d. Neartik
e. Selandia Baru
Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI
28
B. Jelaskan konsep-konsep berikut.
1. Biosiklus
6. Autotrof
2. Bioma
7.
Xerophyta
3. Biota
8. Taiga
)BCJUBU
5BNBO/BTJPOBM
5. Ekosistem
10. Suaka Margasatwa
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.
1. Manusia merupakan faktor biotik utama yang
dapat mengubah tata kehidupan flora dan fauna
di muka bumi. Uraikanlah maksud pernyataan
tersebut menurut pendapat Anda.
2. Deskripsikan pengaruh air dan angin terhadap
persebaran beberapa jenis tumbuhan.
3. Vegetasi hutan hujan tropis di Indonesia, Brasillia
(di dataran Amazon), serta Afrika Tengah merupa-
kan Paru-Paru Dunia. Berikan tanggapan mengenai
pernyataan tersebut.
4. Salah satu akibat dari program transmigrasi, yaitu
berubahnya fungsi hutan-hutan di beberapa pulau,
seperti Sumatra, Kalimantan, dan Papua menjadi
lahan permukiman dan lahan pertanian bagi para
transmigran. Bagaimana pendapat Anda mengenai
fenomena tersebut.
5. Tumbuhan yang terdapat di daerah lembap (basah)
memiliki daun yang lebar, sedangkan di daerah
kering berdaun kecil. Mengapa demikian?
6. Deskripsikan faktor-faktor yang memengaruhi
persebaran flora dan fauna di permukaan bumi.
7. Terangkan perbedaan mendasar antara ekosistem
dan bioma di muka bumi.
8. Kelompok flora berdasarkan tingkat adaptasi
terhadap kondisi kelembapan udara di tempat
hidupnya dibagi menjadi empat jenis. Uraikanlah.
9. Terdapat enam faktor tanah yang memengaruhi
pertumbuhan tanaman. Terangkanlah.
10. Uraikanlah mengenai usaha-usaha pelestarian flora
dan fauna di Indonesia.
Tugas
Lakukan tugas berikut sebagai media bagi pengembangan pemahaman Anda mengenai materi pada Bab 1.
1. Buatlah jiplakan Peta Indonesia dari atlas dengan
menggunakan media karton.
2. Pada peta yang telah Anda buat, tentukan peta
persebaran flora dan fauna di Indonesia.
3. Gunakanlah teknik pembuatan peta dengan
menggunakan simbol titik, garis, atau area.
Kerjakan secara kelompok yang terdiri atas 5–6 orang, lakukan analisis disertai referensi yang mendukung.
Kemudian, presentasikan hasilnya di depan kelas untuk mendapatkan penilaian dari guru Anda.